Cari Blog Ini

Minggu, 30 Oktober 2011

LEVELS OF MANAGEMENT

Levels of Management
In an organization, the level of managers grouped into top managers, mid-level managers (midle manager), and first-line managers (operational) is usually described by the form of a pyramid, which a larger number of employees at the bottom than at the peak.
  1. Top Management
Top management (top management), also known as executive officer, in charge of planning activities and general corporate strategy and direct the course of the company. Examples of top management is the CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer) and CFO (Chief Financial Officer).
Example of policy in this managerial level:
  • To improve the quality of a hotel, general manager instructed to each department head to do or give the best service in the job.

  1. Middle Management
Middle management (middle management) include all the management wich beetwen the first-line managers and top management and served as a link between the two.Which is a mid-level managers include: head of department, project leader, plant manager, ordivision manager.
Example of policy in this managerial level:
  • To keep the kitchen cost not to soar high, The Executif Chef makes the new design of menus that require a little cost in processing, but it's still good in taste.
     3. First-line Management
             First-line management also known as operational management, in the lowest level of management in
     charge of redirecting and overseeing non-managerial employees involved in the production proses. They
     are often called supervisor, shift manager, area manager, office manager, department manager or foreman. 
     Example of policy in this managerial level:
  • Supervisor in the stewards department giving freedom to the steward to request days off on a particular day. So the other stewards could replace him when he was off.
However, not all organizations can complete its work by using this traditional pyramid shape. For example in the organization wich more flexible and simple, with the work performed by a team of employees who are always changing, moving from one project to another according to demand jobs.

Jumat, 28 Oktober 2011

HOW TO MOTIVATE THE EMPLOYEES WHO ARE NOT SPIRIT IN WORK?

How to motivate the employees who are not spirit in work ....?

         As a supervisor you must know each other each employee (employee's background, his family and so on). If we see there are employees who do not energetically,as a supervisor we should reprimand in the sense asking what the cause of the employee is not spirit in working. Is there a problem he is facing? Invite his to share the problems that he is facing. After that we give an opinion / advice on the problem and give the motivation to solve the problem.
        Maybe with this way the employee does not have the burden of his mind again that effect on his morale.

Selasa, 25 Oktober 2011

STRATEGY PLANNING AND OPERTIONAL PLANNING


Strategy Planning and Opertional Planing

                Planning is one of the four functions of management are important and interlinked with each other. Talk about planning, we are faced with the question of whether a plan went well or not. This fundamental question asked when we would actually see the reality of everyday life that shows the number of failures due to wrong planning and inappropriate. Errors may be planning earlier planning itself or in the planning processes that take place.

Type / Type of Planning
There are two basic types of basic planning (James AF Stoner and R. Edward Freeman, 1994):
  • Strategic planning, planning is done by the top and middle managers to achieve broader organizational goals (long-term plan)
  • Operational planning, plans that show how the strategic planning will be implemented in daily activities - day.
1. Strategic Planning
          Strategic planning is a long-term planning process developed and used to require and achieve organizational goals keseluruhana. Includes planning to determine the purpose and mission of the organization and resource allocation strategy has.
         With the formulation of a strategic planning framework will provide direction or planning forms the basis of other known organizational planning, so that the form of a compiled plan then it will sync and competitiveness do not overlap each other because all the basing of strategic planning taking into account the range of achievement of long-term goals.
         Strategic planning is increasingly important with the development of the organization, this is partly due to the breadth and severity of the task manager so that a manager may not always be to provide strategic directions with spoken continuously, while also getting a completely external environment. All it requires study and analysis to formulate long-term plans yanag able to find new approaches in solving the problem to be faced by the organization.

2. Operational Planing
         Operational planning is derived from tactical planning, has a more narrow focus, a shorter period of time and involves the lower-level management (operational management).
Operational planning (operational planning), focused efficiency, which in regard to operation of the operation now and especially not the effectiveness.
The types of operational planning:
1. Production Plans        : Planning relating to the methods and technology needed in the work
2. Financial Plans          : Planning associated with the funds needed for operating activities
3. Plans Facilites           : Planning-related facilities & layaout jobs needed to support the task.
4. Marketing Plans         : Dealing with the purposes of sale and distribution of goods / services.
5.Human Resource Plans: relating to recruitment, selection and placement of people in various
                                       occupations.

Senin, 26 September 2011

MANAJEMEN SEBAGAI ILMU, SENI DAN PROFESI

Manajemen itu Perpaduan antara Ilmu dan Seni

Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno yaitu ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dipandang dari berbagai perpektif yang ada, mempunyai dasar yang kuat yang tidak terlepas dari perpaduan antara ilmu dan seni. Manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Intinya bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Seni dalam manajemen yaitu membentuk manusia menjadi lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda. Ilmu adalah pada bagaimana anda melakukannya, yaitu : planning, organizing, directing dan monitoring. Sehingga manajemen sebagai ilmu adalah melihat bagaimana manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip manajemen,dan telah di organisasi menjadi teori. Dimana seorang manajer mempelajari terlebih dahulu tujuannya lalu diproses olehnya dengan keahliannya,setelah menjadi sebuah teori,lalu di buat penetapan tenaga kerja pengarah dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Dalam kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada defenisi manajemen yang diterima secara universal. Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry. Mary Parker Follet pun mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Hal ini berarti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasinya harus melalui kerjasama orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang, diantaranya adalah sebagai berikut :

· Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika

· Manajemen sebagai suatu sistem (management as a system) adalah kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian, secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian rupa dalam rangka mencapai tujuan organisasi

· Manajemen sebagai suatu fungsi (management as a function) adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain, walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi

· Manajemen sebagai suatu proses (management as a process) adalah serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-sumber yang tersedia

· Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum

· Manajemen sebagai kumpulan orang (management as people / group of people) adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan di dalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan tengah dan kelompok pimpinan bawah.


Manajemen sebagai Ilmu dan Seni
 Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Menurut Gulick manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Teori-teori ini terlalu umum dan subyektif. Tetapi teori manajemen selalu diuji dalam praktek, sehingga menajemen sebagai ilmu akan terus berkembang.
 Manajemen bukan hanya ilmu tapi juga seni. Kombinasi ini tidak dalam proporsi yang tetap tetapi dala proporsi yang bermacam-macam. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan Ilmiah dalam pembuatan keputusan, apalagi dengan berkembangnya peralatan komputer. Dilain pihak dalam banyak aspek perencenaan, kepemimpinan, komuniksi dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, bagaimanapun manajer harus juga menggunakan pendekatan artistic (Seni).

Manajemen sebagai Profesi
 Banyak usaha telah dilakukan untuk mengklasifikasi manajemen sebagai suatu profesi. Edgar H.Schein telah menguraikan karakteristik-karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci sebagai berikut :
1. Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum. Adanya pendidikan, kursus-kursus dan program-program latihan formal menunjukan bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diandalkan.
2. Para professional mendapatkan status mereka karena mencapai standar profesi kerja tertentu, bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa atau agamanya dan kriteria politik atau sosial lainnya.
3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang menjadi kliennya.
 Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui perkembangan yang menyolok program-program latihan manajemen di universitas-universitas ataupun lembaga-lembaga manajemen swasta, dan melalui pengembangan para eksekutif organisasi (perusahaan).


Rabu, 14 September 2011

MENGAPA MANAJEMEN ITU PENTING?

WHY YOU NEED MANAGEMENT...?????
          Manajemen penting untuk semua gerakan agar berhasilnya kegiatan dari suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen sangat penting agar segala sesuatunya dapat terencana, terorganisasi, terarah dan terkontrol. Manusia berkepentingan dengan manajemen karena:
  1. Manajemen merupakan suatu kekuatan yang mempunyai fungsi sebagai alat pemersatu, penggerak dan pengkoordinir faktor alam, tenaga dan modal.
  2. Manajemen merupakn suatu sistem kerja yang rasional dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga menghasilkan efektisvitas dan efesiensi kerja serta produktifitas dan kepuasan.
  3. Manajemen mempunyai prinsip-prinsip yang universal sehingga dapat dipergunakan dalam setipa usaha kerjasama dengan tidak melepaskan corak gaya, keyakinan serta tujuan hidup dari organisasi yang mempergunakannya.
  4. Manajemen merupakan suatu kemampuan / keahlian manusia untuk mengurus suatu kegiatan sehingga dapat mendeteksi, menyesuaikan serta menghadapi perubahan yang terjadi, baik perubahan teknologi, persaingan maupun tuntutan perkembangan yang lebih luas.
  5. Manajemen akan membawa organisasi kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dihargai karena merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan dalam kehidupan organisasi.
  6. Manajemen suatu profesi untuk dapat menangani dengan tepat kegiatan suatu usah.

Contoh Masalah:
Pembagian Sembako

          Dalam kegiatan pembagian sembako pasti tidak adanya ketertiban masyarakat untuk mengambil jatah sembako karena banyak jumlah warga yang mendapatkan sembako. Maka dari itu perlu adanya manajemen dari pihak pembagi sembako agar para penerima sembako tertib dalam mengambil jatahnya.
          Perlu adnyanya pendataan yang jelas agar pembagian tepat pada sasaran. Jadi pihak pemberi sembako tidak mengalami kecolongan, sebab itu harus dibuat kupon untuk dibagikan kepada calon penerima sembako dan perlu dibuat line antrian agar para penerima sembako mengantri dengan tertib.
          Dengan adanya manajemen dalam hal ini, pembagian sembako jadi lebih tertib, aman, nyaman dan lancar, tidak adanya saling mendahului yang bisa membahayakan penerima sembako.